Sabtu, 06 Desember 2014

PENELITIAN KOLERASI DAN KAUSAL KOMPERATIF


MAKALAH
PENELITIAN PENDIDIKAN
Tentang
“PENELITIAN KOLERASI DAN KAUSAL KOMPERATIF”


OLEH
KELOMPOK 5

CICI KURNIA SARI                        1200791
OCI PURWANTI                  1200823
NELA CYNTIA                     1200831
TIARA HANDAYANI         1200782
MEIZA YULIA                     1200778
SRIDEVI                                1200817
TIKA PERTIWI                     1200838
SANI OKTARI                      1200788
LENI SELVIRA                    1200803
TRINELA SARI                    1200789

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “penelitian kolerasi dan kausal komperatif tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah tian pendidikan. Penulis mengucapakan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, terutama kedua orang tua yang selalu memberi dukungan baik moril ataupun materil serta dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Padang, Oktober 2014


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ..............................................................................................  i
DAFTAR ISI  .....................................................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah         ................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah       ............................................................................................... 1
C.     Tujuan penulisan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
  1. Penelitian kolerasi………………………………………………………………......2
  2. Kausal komperatif………………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................................13
B.     Saran   .....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….14


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada suatu masalah yang memerlukan solusi yang tepat. Fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan terdapat hubungan antarunsur-unsurnya. Seperti hubungan antara guru dengan siswa, guru dengan materi/kurikulum, materi dengan evaluasi, dan lain-lain. Hubungan-hubungan tersebut dapat diketahui tingkat korelasinya secara ilmiah secara statistik melalui metode penelitian korelasional.
Yang mana penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Sedangkan Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.

2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya, yaitu :

1.      Seperti apa penelitian kolerasi ?
2.      Bagaimana penelitian kausal komperatif?

3.      Tujuan penulisan

1.      Untuk seperti apa penelitian kolerasi
2.      Untuk mengetahui bagaimana penelitian kausal komperatif



BAB II
PEMBAHASAN

PENELITIAN KOLERASI DAN KAUSAL KOMPERATIF

  1. Penelitian kolerasi
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.
Menurut Gay dalam Sukardi (2004:166) penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Selanjutnya, Fraenkel dan Wallen (2008:329) menyebutkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi karena penelitian tersebut merupakan usaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.
Penelitian korelasional dilakukan dalam berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya terbatas pada penafsiran hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk diajadi penelitian selanjutnya seperti penelitian eksperimen (Emzir, 2009:38). Menurut Sukardi (2004:166) penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya.
Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
2.      Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3.      Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Tujuan Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Abidin, 2010) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Sedangkan menurut Gay dalam Emzir (2009:38) Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi hubungan biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya berhubungan dengan suatu variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang ternyata tidak mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.
Ciri-ciri Penelitian Korelasional
1.      Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasi.
2.      Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
3.      Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
4.      Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas.
Langkah-langkah pokok penelitian korelasional
1.      Pilih dan rumuskan masalah yang akan diteliti
2.      Lakukan studi literature untuk memeprkuat landasan teori dan untuk mengungkapkan temuan-temuan penelitian yang sudah ada.
3.      Bardasarkan masalah yang telah dirumuskan, identifikasi masalah yang relevan untuk di teliti
4.      Tentukan sampel, susun dan pilih isntrumen yang cocok serta tentukan pula teknik analisis data
5.      Kumpulkan data
6.      Analisis data dan interperstasi
7.      Susun laporan penelitian
Macam Penelitian  Korelasional
1.      Penelitian Hubungan
Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana (seringkali hanya disebut korelasi saja) digunakan untuk menyelidiki hubungan antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat hubungan antara sepasang variabel (bivariat).
Dalam penelitian korelasi sederhana ini hubungan antar variabel tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi. Nilai koofisien  korelasi merupakn suatu alat statistik yang digunakan untuk membantu peneliti dalam memahami tingkat hubungan tersebut. Nilai koefisien bervariasi dari -1,00 sampai +1,00 diperoleh dengan menggunakan teknik statistik tertentu sesuai dengan karakter dari data masing-masing variabel.
Pada dasarnya, desain penelitian hubungan ini cukup sederhana, yakni hanya dengan mengumpulkan skor dua variabel dari kelompok subjek yang sama dan kemudian menghitung koefisien korelasinya. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang variabel yang akan diselidiki tingkat hubungannya.
Pemilihan kedua variabel tersebut harus didasarkan pada teori, asumsi, hasil penelitian yang mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya sangat mungkin berhubungan.
2.      Penelitian Prediktif
Penelitian korelasi jenis ini memfokuskan pada pengukuran terhadap satu variabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal kejadian di masa yang akan datang atau variabel lain (Borg & Gall dalam Abidin, 2010). Penelitian ini sebagaimana penelitian relasional, melibatkan penghitungan korelasi antara suatu pola tingkah laku yang kompleks, yakni variabel yang menjadi sasaran prediksi atau yang diramalkan kejadiannya (disebut kriteria), dan variabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan kriteria, yakni variabel yang dipakai untuk memprediksi (disebut prediktor). Teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat prediksi antara kedua variabel tersebut adalah teknik analisis regresi yang menghasilkan nilai koefisien regresi, yang dilambangkan dengan R.
3.      Korelasi Multivariat
Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga variabel atau lebih disebut teknik korelasi multivariat. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya yang akan dibahas di sini adalah:
·         Regresi ganda. Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya dengan menggunakan satu faktor (variabel prediktor) seringkali hanya memberikan hasil yang kurang akurat
·         Korelasi kanonik. Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi ganda, dimana beberapa variabel dikombinasikan untuk memprediksi variabel kriteria. Akan tetapi, tidak seperti regresi ganda yang hanya melibatkan satu variabel kriteria, korelasi kanonik melibatkan lebih dari satu variabel kriteria. Korelasi ini berguna untuk menjawab pertanyaan, bagaimana serangkaian variabel prediktor memprediksi serangkai variabel kriteria? Dengan demikian, korelasi kanonik ini dapat dianggap sebagai perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi kanonik (Pedhazur dalam Abidin, 2010).
Rancangan Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional mempunyai berbagai jenis rancangan. Shaughnessy dan Zechmeinter (dalam Emzir, 2009:48-51), yaitu:
1.      Korelasi Bivariat
Rancangan penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara dua variabel diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan (bagaimana kuatnya hubungan) biasanya diungkapkan dalam angka antar -1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero (0) mengindikasikan tidak ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke arah -1,00 atau +1,00, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem (Emzir, 2009:48).
Arah hubungan diindikasikan olh simbol “-“ dan “+”. Suatu korelasi negatif berarti bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin rendah pula skor pada variabel lain atau sebaliknya. Korelasi positif mengindikasikan bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin tinggi pula skor pada variabel lain atau sebaliknya (Emzir, 2009:48).
2.      Regresi dan Prediksi
Jika terdapat korelasi antara dua variabel dan kita mengetahui skor pada salah satu variabel, skor pada variabel kedua dapat diprediksikan. Regresi merujuk pada seberapa baik kita dapat membuat prediksi ini. Sebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik -1,00 maupun +1,00, prediksi kita dapat lebih baik.
3.      Regresi Jamak (Multiple Regresion)
Regresi jamak merupakan perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini memberikan lebih banyak kekuatan kepada kita untuk membuat prediksi yang akurat. Apa yang kita prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variable). Apa yang kita gunakan untuk membuat prediksi, variabel-variabel yang sudah diketahui disebut variabel prediktor (predictor variables).
4.      Analisis Faktor
Prosedur statistik ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.
5.      Rancangan korelasional yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal
Terdapat dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut adalah rancangan analisis jalur (path analysis design) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel design).
Analisis jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya. Sedangkan desain panel lintas akhir mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus.
6.      Analisis sistem (System Analysis)
Desain ini melibatkan penggunaan prosedur matematik yang kompleks/rumit untuk menentukan proses dinamik, seperti perubahan sepanjang waktu, jerat umpan balik serta unsur dan aliran hubungan.
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional mengandung kelebihan-kelebihan, antara lain:
·         kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan)
·         Penelitian korelasional juga dapat memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti (Abidin, 2010).
·         Sukardi menambahkan kelebihan penelitian ini adalah penelitian ini berguna untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, sosial.
·         Dengan penelitian ini juga memungkinkan untuk menyelidiki beberapa variabel untuk diselidiki secara intensif dan penelitian ini dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar.
Kelemahan penelitian korelasional, antara lain:
·         Hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal.
·         Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional itu kurang tertib- ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.
·         Cendrung akan mengidentifikasikan pola hubungan langsung dan unsure-unsur yang dipakai kurang andal dan belum canggih.
·         Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur
·         Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna. (Abidin, 2010).
  1. Kausal komperatif
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya. Sementara itu, menurut Kerlinger sebagaimana dikutip Emzir, menyatakan bahwa penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kemudian, Gay yang juga dikutif Emzir, mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Ciri-ciri pokok penelitian Kausal-Komparatif
Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependend variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau  untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
Langkah-langkah pokok Penelitian Kausal-Komparatif
    • Definisikan masalah
    • Lakukan penelaahan kepustakaan
    • Rumuskan hipotesis-hipotesis
    • Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan
    • Rancang cara pendekatannya:
      • Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan
      • Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
      • Tentukan kategori-kategori untuk mangklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling berhubungan.
    • Validasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat
    • Kumpulkan dan analisis data
    • Susun laporannya
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Kausal-Komparatif
Penelitian kausal-komparatif mempunyai kelebihan yang dapat diterangkan seperti berikut :
    • Metode kausal-komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan:
    • Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan:apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan sejenis dengan itu
    • Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini lebih dapat dipertanggungjawabkan.
    • Dengan penelitian kausal komparatif, dimungkinkan peneliti melakukan studi karena apabila digunakan penelitian eksperimen mungkin tidak dapat dilakukan karena beberapa alasan, misalnya tidak etis, menyalahi aturan sekolah, dan sebagainya.
Penelitian kausal-komparatif mempunyai kelemahan yang dapat diterangkan seperti berikut :
    • Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
    • Sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok factor-faktor yang sedang diselidiki
    • Kenyatan bahwa factor penyebab bukanlah factor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai factor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan soalnya sangat kompleks.
    • Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
    • Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
    • Kenyataan bahwa dua, atau lebih, factor saling berhubungan tidaklah mesti memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat
    • Menggolong-golongkan subjek ke dalam dikotomi untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna
    • Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara terkontrol.
Penelitian korelasi dengan penelitian kausal komparatif kadang-kadang membingungkan bagi sebagian peneliti muda. Karena dalam beberapa hal penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif sama-sama memiliki kesamaan, seperti diantaranya termasuk :
a.       Mereka tidak memanipulasi variabel, karena variabel telah terjadi
b.      Mereka juga tidak melakukan control
c.       Bila peneliti menggunakan paket program statistic dalam computer, penelitian regresi otomatis juga menganalisis hasil korelasi
Walaupun demikian, penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif mempunyai perbedaan ringan, seperti berikut :
a.       Dalam penelitian korelasi, peneliti tidak mengidentifikasi atau membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat.
b.      Dalam penelitian kausal komparatif, peneliti berusaha mengidentifikasi hubungan sebab-akibat, dan dalam hubungan variabel yang kompleks mereka membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.

Sedangkan Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.

B.     Saran
Kami menyadari bahwa dalam menysun dan pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dalam penulisan dimasa yang akan datang.
Untuk melakukan percobaan di atas bacalah perintah dengan seksama dan di bimbing oleh guru atau orang tua, agar memperhatikan keselamatan anak.
                                      


DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, A.Muri. 2005. Metodologi penelitian. Padang: UNP Press.
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Pergoda.
PersadaSugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta Bandung
Sumadi,2012.Metodologi penelitian .jakarta.raja grafindo persada.
http://baktiwaluyo.wordpress.com/2012/06/27/penelitian-kausal-komparatif/






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar